Flu Singapur (HMFD)

9 Mei, Senin malam jam 20.30
Saat itu mas meminta untuk ijin ke belakang, dan kemudian aku turuti sambil membantunya untuk ke kamar mandi. Sesaat aku pegang badannya anget, dan langsung aja aku ambil pengukur suhu untuk mengecek suhu badannya. Dag dig dig jantung ibu kalo tau anak ibu anget dan ternyata panas-nya mencapai 38 koma sekian. Waduh rasanya ga karuan deh karena mas kalo disuruh minum obat pasti susah dan bener aja pas dikasih Panadaol-paracetamol 120mg rasa cherry (tablet hisap) dia menolak sambil menangis sesengukan, dia hanya minta vitamin C yang kadang suka ibu berikan di kala sakit batuk-pilek bulan lalu. Akhirnya dengan cara klasik, ibu berikan obatnya dengan dicampur biskuit regal yang dihaluskan. Fuih, akhirnya obatnya masuk juga ke dalam perut mas.

Sedikit flashback, dari awal tahun 2016, si mas ini selalu sakit hampir tiap bulan, dugaan ibu sih dikarenakan cuaca yang kurang bersahabat, ditambah juga si mas ini doyan banget tidur malem dan bangunnya pun siang. Ibu yakin sekali ini sangat menganggu metabolisme tubuhnya si mas. Duh biyung kira-kira tips apa yang mujarab untuk menghilangkan 'hobi' si mas yang suka begadang ini yah.

Btt, setelah minum paracetamol si panas mas ini relatif stabil di titik 38 derajat. Kalaupun turun hanya koma-nya saja dan tidak seperti biasanya kalo dia lagi demam, kali ini demamnya agak parah membuat si mas lemas tak berdaya, pusing dan merasakan mulut yang sakit saat dia makan dan minum. Dugaan ibu apa mungkin kena DBD, karena tidak ada tanda mucus (ingus) yang keluar atau batuk2 tapi kalo diamati juga tidak ada tanda ruam merah atau jangan2 itu gejala tipes? Dan jawabannya sebenarnya sudah ditampakkan oleh si virus ini, karna selasa sore itu mucul bintil2 kecil nan sakit di sekitar sikut-nya. Ayah dan ibu menduga2 lagi kalo ini mungkin cacar. Dan yang pasti hari ke2 sakit itu, demamnya belum turun juga malahan naik jadi 39,3 derajat. Duh pusing, mana dirumah lagi ada acara arisan ohya dan saat itu si mas dan si dede belum dipisahkan alias masih satu rumah dan satu kamar.Dan pada hari itu juga wajah si mas sudah terlihat tirus, digendong pun tidak seberat biasanya, nafsu makan berkurang drastis.

Akhirnya selasa malam, ibu memutuskan untuk dibawa ke RS Sari Asih Ciledug karena pertimbangannya pada saat itu demam si mas ini belum turun juga setelah 6x minum parasetamol. Sesampai disana, dokter langganan dr. Hafiz Abubakar sedang tidak praktek akhirnya dokter yang ada aja, namanya dr Ami kalo tidak salah. Dan setelah diperiksa bu dokter akhirnya si mas di-diagnosa terkena virus FLU SINGAPUR, hmm Ibu kaget juga nih karena paling2 si mas kena virus batpil biasa tapi kali ini berbeda. Tapi kata bu dokter , karena ini virus jadi tidak perlu antibiotik. Ternyata dokter2 pediatric di Sari ASih banyak yang RUM juga.



Pulang dari RS, ibu gugling deh apa itu flu singapur...wah ternyata panjang penjelasannya hehe intinya sih ciri virus ini emang ada di mas semua, yaitu panas stabil 38 derajat kemudian muncul bintil2 dan ruam hanya di sekitar mulut, tangan dan kaki, secara ya nama lain penyakit ini adalah HMFD (Hand, Mouth, Foot disease). Oalah pantes aja susah banget makan dan minumnya, ternyata di area dalam mulutnya itu seperti ada sariawan2 kecil duh pasti perih banget deh pada saat makan. Makanya selama mas sakit, ibu cuma kasih makanan lunak aja, bubur dan regal yang dihaluskan :) Dan pasien yang terkena flu singapur ini harus diisolasi dari dunia luar, karena virus ini cepat sekali menularnya terutama pada anak2. Makanya setelah tahu si mas kena virus ini, maaf ya mas harus dipisahkan dulu dari si dede hiks..hikss!

Sekarang sudah hari ke-5 keluhan gatel sudah berkurang, tapi masi banyak bintil2 bergelembung air di tangan dan kaki. Semoga hari ke-7 sudah membaik dan bisa beraktivitas seperti sedia kala, aamin.

Comments

Popular Posts